PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Berita > Bidan Sejumlah Rumah Sakit Belajar Konseling Menyusui di RSI PKU Muhammadiyah Tegal

Homepage

Bidan Sejumlah Rumah Sakit Belajar Konseling Menyusui di RSI PKU Muhammadiyah Tegal

Selasa, 27-09-2016
Dibaca: 982

ADIWERNA- Puluhan bidan dan perawat dari rumah sakit-rumah sakit di beberapa daerah digembleng tentang konseling menyusui selama lima hari berturut-turut di ruang pertemuan RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Adiwerna, Kabupaten Tegal.

 

Dengan arahan tim dari Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) Pusat, para peserta mendapatkan pembekalan dan juga praktek konseling menyusui sesuai dengan standar World Health Organization (WHO), Unicef, serta Kementerian Kesehatan RI.

 

Penanggung Jawab Program Perinasia Pusat, Hesti Tobing menjelaskan, bahwa air susu ibu (ASI) merupakan anugerah yang tak tergantikan untuk bayi. Namun, kenyataan saat ini, ASI cenderung digantikan oleh susu formula yang notabene tidak cocok untuk bayi.

 

“Sekarang ini, kampanye susu formula untuk menggantikan ASI semakin gencar. Padahal, berdasarkan penelitian, kandungan gizi pada ASI sudah cukup bagi bayi baru lahir hingga usia enam bulan,” ujar Hesti di sela pelatihan, Selasa (27/9).

 

Lebih lanjut Ketua Umum Ikatan Konseling Menyusui Indonesia (IKMI) tersebut menguraikan, bahwa lewat konseling tersebut, nantinya para bidan maupun tenaga kesehatan terkait, wajib hukumnya untuk membantu setiap ibu agar bisa menyusui bayinya dan sang bayi juga bisa menyusu ke ibunya.

 

“Ada empat prosedur WHO yang selama ini kurang diketahui masyarakat. Yakni inisiasi menyusui dini (IMD) segera setelah bayi lahir, ASI eksklusif selama enam bulan, pemberian makanan pendamping ASI setelah usia bayi enam bulan, dan rekomendasi untuk tetap menyusui hingga bayi berusia dua tahun atau lebih,” tandasnya.

 

Direktur RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal, dokter Achmad Sochibul Birri menguraikan, pelatihan konseling menyusui yang digelar sejak Senin (26/7) hingga Jumat (30/9) tersebut, diikuti oleh bidan dan perawat dari berbagai rumah sakit. Selain dari Kabupaten Tegal, kegiatan itu juga diikuti oleh peserta dari rumah sakit-rumah sakit di Kota Tegal, Bumiayu, Brebes dan Batang.

 

“Bagi yang lulus pelatihan akan mendapatkan sertifikat dan berhak menjadi konselor menyusui. Dengan demikian, tenaga medis-tenaga medis yang membantu para ibu menyusui merupakan SDM-SDM yang sudah terlatih dan berkompeten sehingga tidak asal-asalan,” tandasnya. (MF/MPI)


Tags: RSI, konseling, ASI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: kesehatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website