PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Artikel

Homepage

Mau Hidup Mulia? Carilah Ilmu

.: Home > Artikel > PDM
12 Mei 2016 22:18 WIB
Dibaca: 2146
Penulis : Fathin Hammam (FaHam)

Ada indikator yang sulit terbantahkan, bahwa tingkat kemajuan suatu masyarakat, daerah atau bangsa itu ternyata dapat diukur dari berapa banyak waktu sehari-harinya yang digunakan untuk mencari ilmu.

 

Semakin banyak waktu yang dipakai untuk meperdalam ilmu maka semakin tinggi pula tingkat peradaban masyarakat itu. Dan ternyata bila kita menengok sejarah peradaban, ternyata kejayaan Islam masa lalu hingga puluhan abad lamanya juga tidak lain dimulai dari semangat menggali ilmu dan tradisi membaca.

 

Mengutip Nash Hamid Abu Zaid, peradaban Islam adalah peradaban teks. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemunduran peradaban kita saat ini sangat dimungkinkan karena telah meninggalkan tradisi membaca dan mencari ilmu. Membaca itu boleh apa saja, apakah berupa ayat qauliyah (teks alquran dan lainnya) atau ayat kauniyah (peristiwa di alam semesta).

Di sinilah kita akan memahami kenapa Nabi Muhammad mendapat wahyu Iqro yang artinya Bacalah! Perintah Allah SWT yang pertama adalah membaca, bukan bekerja atau berdo’a. Hal ini setidaknya bertanda bahwa membaca dalam rangka mencari ilmu adalah pekerjaan mulia dan utama.

 

Dari berbagai kenyataan sejarah peradaban manusia dapat kita simpulkan dengan sederhana bahwa ; ilmu dapat mengubah seseorang menjadi lebih mulia. Bahkan ada ungkapan dari Prof. Mukti Ali (mantan menteri agama RI) yg menyatakan “dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah dan dengan seni hidup menjadi indah”. Kesimpulan sederhana ini sejalan dengan banyak dalil dalam Al-Quran maupun As-Sunnah .

 

Banyak dalil naqli yang menguatkan kemuliaan seseorang karena ilmunya. Mari kita teliti satu per satu, mengapa ilmu membuat kita jadi mulia dunia dan akhirat. Pertama : Karena Allah SWT membedakan dan mengangkat derajat orang yang berilmu Allah SWT berfirman : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS az-Zumar 9 ) Firman Allah SWT lainnya : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Mujadalah ayat 11)

 

Ibnu Abbas ra mengomentari ayat di atas dengan mengatakan : Tingkatan para ulama dibanding orang mukmin biasa adalah lebih tinggi sebanyak 700 derajat, dimana diantara satu derajat kederajat setelahnya adalah sama dengan jarak 500 tahun perjalanan ! Kedua : Karena orang yang berilmu senantiasa dijadikan rujukan. Allah SWT berfirman : Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, (QS an-Nahl 43)

 

Seorang yang berilmu suka atau tidak pasti menjadi tempat orang bertanya dan merujuk kepadanya ketika mendapat sebuah permasalahan. Karena itu, mereka senantiasa menempatkan para ulama, guru dan ustadz pada kedudukan yang mulia. Ini adalah bukti nyata bahwa ilmu juga membuat orang mulia bukan Cuma di akhirat saja. Ketiga : Karena ilmu adalah satu-satunya warisan Nabi Dari Abu Darda', Rasulullah SAW bersabda : Dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi itu tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, sungguh telah mengambil bagian yang besar ". (HR Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

 

Tidak ada keraguan bahwa manusia termulia adalah para nabi. Kemuliaan mereka diwariskan melalui ilmu agama. Para ulama yang mengambilnya pun berhak mendapatkan kemuliaan itu.Maka derajat mereka pun naik membumbung tinggi di akhirat nanti, sejajar dengan para nabi dan syuhada. Keempat : Karena ilmu membuat kita beramal dengan benar dan ditakuti syaitan Dari Abu Darda' ra, Rasulullah SAW bersabda : " Dan sungguh perbedaan keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang gemar beribadah, sebagaimana keutamaan bulan purnama dari seluruh bintang lainnya" ( HR Tirmidzi , Ahmad)

 

Mengapa orang 'alim (berilmu) ternyata mempunyai keutamaan yang lebih mulia dibandingkan orang yang rajin ibadah ? Logika sederhana kita akan menjawabnya. Seorang berilmu sholat sunnah dua rekaat. Dia berwudhu dengan benar, sholat dengan benar dan khusyuk, mengetahui syarat, rukun dan hal-hal yang merusak ibadahnya.

 

Sementara ada yang lainnya yang gemar sholat hingga delapan bahkan dua belas rekaat setiap malamnya, tetapi tidak memahami bacaannya, tidak mengetahui adab, syarat dan rukunnya, kira-kira yang mana yang lebih mulia amalannya ? Kelima : Karena ilmu membuat kita takut pada Allah SWT Allah SWT berfirman : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,hanyalah para ulama.. (QS Faathir 28) Ilmu menjadikan para ulama takut kepada Allah SWT.

 

Bukan hanya ilmu agama atau syariah, tetapi semua ilmu kebaikan berasal dari Allah sehingga mereka yang mendalaminya semestinya bisa merasakan keagungan dan kebesaran Allah SWT, untuk kemudian lebih takut kepada-Nya. Ilmu aqidah membuat orang mengenal Allah SWT dari dalil-dalil naqli dalam Al-Quran dan Hadits, tentang sifat Allah SWT, kebesaran dan kekuasaan-Nya. Ilmu Fiqh membuat orang terkagum-kagum dan mengakui kebesaran Allah yang telah menciptakan syariat yang begitu sempurna dan komprehensif, tidak ada tandingannya dengan hukum buatan manusia !

 

Begitu pula mereka yang mempelajari ilmu kedokteran, fisika, biologi bahkan matematika, akan mengagumi kebesaran Allah SWT melalui ayat-ayat kebesaran Allah SWT yang begitu banyak tersebar di alam raya ini ; tentang fase penciptaan manusia, tentang pengaturan alam semesta,tentang anatomi hewan dan tumbuhan, tentang mineral sumber daya alam dan seterusnya dan seterusnya. Semua menceritakan dengan lugas dan jujur tentang kebesaran Allah SWT.

 

Maka layaklah jika para ulama dan ilmuwan sholeh menjadi orang yang paling takut kepada Allah SWT. Keenam : Karena orang yang berilmu akan mendapat kebaikan Dari Muawiyah ra, Rasulullah SAW bersabda : " Barang siapa yang Allah SWT menginginkan kebaikan padanya, maka akan difahamkan dalam masalah agama ! " ( HR Bukhori dan Muslim) Dengan ilmu maka seluruh kebaikan akan mendatanginya. Ketika ibadah maka ia beribadah dengan benar sesuai syariat. Ia juga beribadah dengan ikhlas dan khusyuk karena ia adalah orang yang paling takut pada Allah SWT.

 

Ketika ia bermuamalah maka ia mengetahui yang halal dan haram, maka tidak sekeratpun harta haram masuk dalam tubuhnya dan tubuh anak istrinya. Bahkan ketika ia mendapat ujian dari Allah SWT, baik yang berupa kenikmatan seperti ; kekayaan, pangkat jabatan atau yang berupa kesusahan, seperti ; sakit, musibah, kematian dan cobaan , maka ia menghadapi semua itu dengan syukur ataupun sabar. Syukur dan Sabar adalah sumber kebaikan yang menakjubkan, tidak dimiliki kecuali orang yang beriman dan berilmu. Dari Suhaib bin Sinan ra, Rasulullah SAW bersabda : " Sungguh mengagumkan urusan kaum mukmin, semua urusannya adalah baik baginya.

 

Dan kebaikan ini hanya dimiliki orang mukmin.Jika mendapat kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya.Jika mendapat musibah ia bersabar dan hal itu juga baik baginya !" (HR Muslim) Ketujuh : Karena ilmu yang bermanfaat menjadi pahala yang terus mengalir hingga kiamat Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda :

 

Semua amal manusia terputus (pahalanya) setelah kematiannya, kecuali tiga perkara : sedekahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya " ( HR Muslim) Kemuliaan orang yang berilmu terus berlanjut hingga hari kiamat, meski jasadnya telah menyatu dengan tanah. Hal ini berlaku untuk seluruh ilmu kebaikan yang bermanfaat tanpa terkecuali. Misalnya seseorang mahasiswa dengan ilmu tekniknya yang ia dapat di perkuliahannya, pulang ke desanya yang terpencil dan merintis pembangkit listrik kecil-kecilan pada sungai tepi desanya. Ia berhasil dan warga desa suka cita menyambutnya.

 

Tidak cukup hanya itu, ternyata warga desa tetangga pun tertarik mengikutinya dan segera belajar darinya. Kembali ia mengajarkan, berhasil, dan diikuti oleh yang lainnya. Demikian seterusnya dan kebaikan itu terus diikuti oleh yang lainnya. Ibaratnya sistem Multi Level Marketing, maka sang mahasiswa ternyata terus mendapat point dari level di bawah yang mengikuti ilmu kebaikannya, bahkan hingga ia meninggal nantinya. Sistem MLM pahala karena ilmu kebaikan yang bermanfaat adalah legal dan disyariatkan dalam Islam. Dari Jarir bin Abdullah ra, Rasulullah SAW bersabda :

 

"Barang siapa yang mensunnahkan (memulai) dalam Islam sunnah yang baik, maka bagi dia pahalanya dan pahala orang yangmengerjakannya setelah itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun " ( HR Muslim)

 

Kedelapan : Karena orang yang berilmu dimintakan ampunan oleh semua makhluk Dari Abu Darda', Rasulullah SAW bersabda : " dan sesungguhnya orang yang berimu itu, dimintakan ampunan oleh penghuni langit, bumi bahkan ikan-ikan di laut yang dalam " (HR Ibnu Hibban) Mengapa setiap makhluk merasa berhutang budi pada para ulama, bahkan ikan di dalam lautan?. Dalam kitab Mukhtasor Minhajul Qasidin disebutkan bahwa hal ini terjadi karena ulama mengajarkan ilmu yang membawa kebaikan pada seluruh makhluk pula, seperti ; ilmu ihsan dalam penyembelihan, ilmu larangan untuk menyiksa binatang, menebang pepohonan, merusak alam, dan seterusnya. Sehingga wajar ketika kemudia mereka memintakan ampunan pada Allah SWT bagi orang yang berilmu. Kesembilan : Karena Allah SWT, para malaikat, penghuni langit dan bumi bershalawat /mendoakan para pengajar ilmu kebaikan Dari Abu Umamah ra,

 

Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, bahkan semut dilobangnya, bahkan juga ikan, semuanyabershawalat / mendoakan orang yang mengajarkan ilmu kebaikan " ( HR Tirmidzi, ia mengatakan: Hadits Hasan ) Barangkali ini adalah kemuliaan di atas kemuliaan makhluk bernama manusia. Orang berilmu yang mendapatkan kemuliaan tak terhingga itu. Bayangkan saja, Sang Kholiq dan makhluk-Nya semua bershalawat dan mendoakan untuknya! Mengharapkan kebaikan dan kemuliaan itu senantiasa ada pada orang yang berilmu hingga akhir hayatnya ! Akhirnya, semoga Allah SWT memudahkan niatan kita dalam meningkatkan keilmuan kita sekaligus mengamalkannya.

 

wallahu a’lam bisshowab.


Tags: MauHidupMulia , CarilahIlmu
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : DAKWAH

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website