PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Berita > IMM Tegal Diskusi Mengkaji Pendidikan Karakter

Homepage

IMM Tegal Diskusi Mengkaji Pendidikan Karakter

Sabtu, 20-04-2018
Dibaca: 495

          TEGAL– Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tegal (PC IMM Tegal) allhamdulillah rutin mengadakan diskusi pada kamis, (19/4) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Diikuti oleh puluhan kader IMM Tegal.

          IMMawan Amin Nur Rais sebagai pemantik diskusi menyatakan tentang relevansi, antara pendidikan pada zaman dahulu (sebut saja pada zaman Al Fatih) dengan pendidikan sekarang? “Bagaimana pendapat tentang tidak boleh mengatakan “jangan” pada anak bila diterapkan di era milenial ini?”. Ungkap Amin selaku Ketua Bidang Riset Pengembangan Keilmuan (Kabid RPK) PC IMM Tegal. Pernyataan tersebut ditanggapi oleh IMMawan Wildan Mukholladun sebagai praktisi pendidikan. Ia menambahkan bahwa Karakter atau moral? “Kemajuan yang memundurkan, majunya teknologi namun terjadi kemunduran moral. Otak nakal kita harus sesuai dengan apa yang kita pikirkan, agar terjadi relevansi antara angan dan apa yang dikeluarkan oleh pikiran”. Ungkapnya.

          Perihal fenomena pendidikan, perlunya wadah yang menampung potensi anak. Agar tak terjadi perilaku-perilaku amoral yang disebabkan karena kurangnya moral Islami, dan karakter”. Tambah Wildan. Penerapan disiplin sejak dini pada siswa-siswi diperlukan agar menjadi pembiasaan mereka sampai dewasa nanti. Ketidakrelevansi terlepas dari keislaman, karena pada zaman dahulu belum mengenal teknologi. Masih terfokus dengan tujuan utama pendidikan. Dengan adanya teknologi, mereka terlena dalam hal-hal instan. Kemajuan zaman dan kemajuan teknologi tidak membuat moral mereka menjadi lebih baik. Pendidikan sekarang itu lebih berorientasi kepada bagaimana peningkatan prestasi kecerdasan dan bagaimana menghadapi persaingan sehingga kehilangan identitas utama pendidikan yaitu membangun karakter generasi lebih baik. “Pendidikan karakter dan moral bukan lagi yg utama dari identitas pendidikan, bukan pula menjadi tujuan utama penikmat pendidikan”. Pungkasnya.

          Oleh sebab itu masuklah pada pembelajaran karakter dan moral islam pada tatanan pendidikan, sehingga baik fasilitas, literasi, media dan apapun sesuai dengan karakter islam sehingga ketidakrelevansian dapat diatasi untuk kembali pada relevansi pola pbelajaran karakter islam dan umum. Seperti dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208, “Udkhulu fissilmi kaffah” yang artinya “Masuklah kedalam Islam secara menyeluruh”. Semoga budaya diskusi seperti ini senantiasa hidup dan berkembang di IMM Tegal Raya khususnya.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Ortom



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website