PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Berita > MDTA Al-Kautsar Pacul Selenggarakan Akhirussanah, Inilah 5 Tahap Yang Harus Diterapkan Oleh Pendidik

Homepage

MDTA Al-Kautsar Pacul Selenggarakan Akhirussanah, Inilah 5 Tahap Yang Harus Diterapkan Oleh Pendidik

Minggu, 06-05-2018
Dibaca: 758

 

               TALANG - Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Kautsar Desa Pacul telah melaksanakan akhirussanah pada Sabtu, (5/5) bertempat di halaman Madrasah.Turut hadir dalam akhirussanah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Talang II beserta ortomnya dan seluruh warga Muhammadiyah Cabang Talang II.

 

              Urip Gunawan selaku kepala MDTA Al-Kautsar Pacul memaparkan bahwa untuk tahun ini Madrasah meluluskan 22 santri. "tahun ajaran baru ini, kami akan membuka kelas Wustho, semoga ini merupakan bentuk kemajuan madrasah karena semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat". Ungkapnya.

 

             Sementara itu Fathin Hammam dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa berkaitan dengan anak, alquran memberikan 4 istilah. “Yaitu anak sebagai perhiasan dunia, anak sebagai fitnah (cobaan), anak sebagai musuh dan anak sebagai qurrota a'yun (penyejuk hati)”. Ungkapnya.

 

               Dalam kitab "Tarbiyatul awlad fil islm" lanjut Fathin, pendidikan anak dalam Islam karya DR.Nasih Ulwan, disebutkan bahwa, untuk mendidik anak agar menjadi qurrota a'yun & tercipta generasi qurani, maka orang tua & pendidik harus menerapkan 5 tahapan.

 

               Pertama, pendidikan keteladanan (bil qudwah), agar anak rajin ibadah, maka orang tua/guru harus memberi contoh. Kedua dengan pembiasaan (bil aadah) dari kecil harus mulai di biasakan, awalnya dipaksa lama kelamaan terbiasa, sebagaimana hadits Nabi, suruhlah anakmu sholat saat usia sudah 7 tahun. Ketiga dengan nasehat (bil mauidzoh) dalam quran dikisahkan Bapak memberi nasehat pada anak seperti dialog Ibrahim dengan Ismail, Lukman dengan anaknya, keempat dengan perhatian (bil mulahadhoh) orang tua harus mengkontrol perilaku anak dan yang kelima dengan hukuman (bil uqubah). “Orang tua harus berani memberi sanks tegas jika anak melanggar aturan agama & norma”. Imbuhnya.

 

              Adapun berkaitan menyambut ramadhan maka, kita harus memaknai ibadah shiyam/puasa dalam dimensi 3 P, yaitu Pengendalian diri, Penyucian diri, Perubahan diri. “Ibadah puasa yang dilakukan dengan ikhlas atas landasan mengharap ridho Allah, akan bisa menjadi penghapus dosa dosa kita, disamping kita memiliki kemampuan mengendalikan diri dari nafsu negatif dan hasil akhirnya kita akan berubah menjadi manusia yang meningkat kualitas iman dan taqwa nya kepada Allah SWT”. Tutupnya. (Ranov)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita AUM



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website