PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Berita > Tegal Canangkan Gerakan Bersama Indonesia Bebas TB-HIV

Homepage

Tegal Canangkan Gerakan Bersama Indonesia Bebas TB-HIV

Selasa, 24-05-2016
Dibaca: 684

 

SLAWI- Pemkab Tegal bersama Aisyiyah, serta sejumlah elemen masyarakat lain mencanangkan Gerakan Bersama Penanggulangan Tuberkolosis (TB) dan HIV di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Slawi, Selasa (24/5).

 

Dalam acara yang digagas oleh TB Care Aisyiyah Kabupaten Tegal itu, juga dilakukan penandatangan komitmen gerakan bersama. Penandatanganan dilakukan oleh semua kepala puskesmas di Kabupaten Tegal, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah, para kader TB Care, jajaran pejabat pemkab, dan para pemangku kebijakan lainnya.

 

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah, Sri Purwaningsih menjelaskan, di Kabupaten Tegal, kader TB Care sudah bekerja sejak 2011. Selama ini, upaya-upaya penanggulangan penyakit TB tidak menemui kendala berarti, terutama dengan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas.

 

“Untuk lingkup Jawa Tengah, cakupan TB Care yang semula hanya ada di enam kabupaten/kota, pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi 13 kabupaten/kota. Upaya itu merupakan komitmen untuk mewujudkan Indonesia Bebas TB,” jelasnya.

 

Ketua Panitia, Abdul Ghofar Ismail menjelaskan, Kabupaten Tegal selama ini dianggap sebagai daerah endemik penyakit TB. Meski demikian, dengan berbagai upaya dan kegigihan para kader, termasuk dengan pencarian suspek atau warga yang mengidap TB dengan cara dari rumah ke rumah, diharapkan anggapan itu perlahan bisa dihapus.

 

Ghofar menyebutkan, dalam acara tersebut, juga digelar pertemuan antar sejumlah elemen, termasuk para kader dan pasien TB yang sudah sembuh, serta pemberian penghargaan kepada kader inspiratif.

 

"Beberapa pasien TB yang sudah sembuh diharapkan bisa menyampaikan tips-tips atau informasi kepada masyarakat lain," kata Ghofar.

 

Asisten I Setda Kabupaten Tegal, Hasan Munawar, yang mewakili Wabup Umi Azizahmengemukakan, pemkab tidak bisa bergerak sendirian dalam mengatasi berbagai persoalan-persoalan kesehatan di masyarakat.

 

“Dukungan APBD sebesar Rp 2,3 triliun belum cukup untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, diperlukan upaya-upaya dari berbagai elemen, termasuk Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu peningkatan kesehatan warga,” jelasnya.

 

Adapun selain penyakit TB, lanjut Hasan, persoalan lain yang perlu menjadi perhatian bersama antara lain masih tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi dan gizi buruk yang dialami oleh balita. (MF/MPI)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website