PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

SIAPA bilang dunia pesantren hanya bergulat dengan teks-teks agama saja. Sebuah novel berjudul Dialog Sunyi membuktikan bahwa santri bisa berkarya dalam banyak hal, salah satunya di bidang kepenulisan atau sastra. Novel Dialog Sunyi merupakan karya santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Harjawinangun, Balapulang, Kabupaten Tegal, yaitu Faizin Mubarok Ahmad yang memakai nama pena Dare Darwisy.

Terbitnya novel tersebut juga merupakan kado kelulusan terindah bagi Faizin. Novel setebal 187 halaman tersebut diluncurkan tepat pada pelaksanaan haflah akhir tahun dan wisuda santri kelas 6 Madrasah Aliyah (setingkat kelas 12 SMA), Sabtu (21/5). ”Novel tersebut mengisahkan liku-liku kehidupan di pesantren dan cita-cita untuk menjadi penghafal alquran,” kata dia. Proses penulisan novel tersebut, kata Faizin, juga penuh perjuangan. Selain harus mencuri waktu untuk menulis karena padatnya kegiatan di pondok, dia juga harus meminjam laptop pengajar untuk mengetik.

Lulusan terbaik Ponpes Ahmad Dahlan tersebut mengaku mendapatkan inspirasi dari novel-novel best seller karya para penulis terkenal seperti Habiburrahman el Shirazy, Tere Liye, dan Asma Nadia. Diterbitkannya novel tersebut juga mendapat apresiasi dari banyak kalangan. ”Lahirnya novel menunjukkan bahwa potensi para santri cukup besar, tidak hanya di dunia kepenulisan sastra saja, tapi juga di bidang-bidang lain,” ungkapnya.

Menurut Arif, di tengah kecenderungan anak muda yang larut dalam ingar-bingar kehidupan penuh hura-hura, Dialog Sunyi mengisahkan sisi kehidupan anak muda yang memilih jalan sunyi demi kedamaian, ketegaran, dan masa depan yang cemerlang. ”Novel tersebut layak dibaca oleh anak-anak muda, guru, dan para orang tua yang mendambakan jalan terang masa depan generasi umat dan bangsa,” urai Arief mengutip pendapat dari Sekretaris PPMuhammadiyah, Abdul Mu’ti. (MF/SM/MPI PDM KAB Tegal)

Kategori:

• 2023
• 2022
• 2021
• 2020
• 2019
• 2018
• 2017
• 2016