PDM Kabupaten Tegal - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tegal
.: Home > Berita > LDK PP Muhammadiyah Tegaskan 5 Pilar Islam Berkemajuan

Homepage

LDK PP Muhammadiyah Tegaskan 5 Pilar Islam Berkemajuan

Senin, 05-09-2016
Dibaca: 763

 

Muhammadiyah.Kab Tegal.KRAMAT – Ada yang menarik yang bisa kita ulas bersama berkaitan dengan tema besar Muktamar Muhammadiyah yang ke-47 di Yogyakarta pada tahun lalu. Mengangkat tema “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Pada Tausiyah yang di selenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kramat I Ahad (4/9) dengan pembicara Faozan Amar,S.Ag.,MM. Selaku sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, pada acara pelamtikan PCM dan PCA Kramat I. Isi tausiyah yang di ulas adalah mengenai 5 pilar Islam Berkemajuan. 5 pilar Islam Berkemajuan yakni Pertama, Tauhid Murni. Tauhid merupakan doktrin sentral Islam dan pintu gerbang Islam.

 

Dengan Tauhid menurutnya, manusia mendapatkan kekuatan dan kemerdekaan dalam hidup seperti dalam Q.S. An-Nahl: 99-100. Awalnya Lanjutnya setan tidak memiliki daya untuk menguasai manusia, namun manusia sendiri yang telah membimbing setan untuk menguasai diri mereka.Orang mukmin sejati tidak akan dikuasai oleh setan karena Iman adalah tameng yang kuat bagi seorang mukmin untuk mempertahankan dirinya dari serbuan setan. Kemurnian Tauhidlah yang telah menjadi sumber kekuatan Muhammadiyah untuk melawan semua bentuk penindasan dan ketidakadilan. Kedua, Pendalaman tentang Al-Qur’an dan Sunnah. Merurut Ust Faozan Amar,S.Ag.,MM.

 

Beragama dalam hal ini Akidah, Ibadah, Akhlak, dan Muamalah harus berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Pemahaman terhadap al-Qur’an dan Sunnah harus tetap terbuka. Dengan pemahaman yang luas kehidupan beragama menjadi mudah, lapang dan terbuka. Puluhan ribu amal usaha Muhammadiyah lahir karena tuntutan dan inspirasi al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Ketiga, Amal Saleh Fungsional dan Solutif. Iman tidak sempurna tanpa amal saleh. Amal saleh bukan hanya ibadah, tapi semua karya yang bermanfaat dan merefleksikan kerahmatan Islam dan kasih sayang Allah serta solutif.

Tajdid tak hanya bersifat intelektual, tetapi gerakan amal. Kisah Ahmad Dahlan mengajarkan surah al-Ma‘un. Kisah Ahmad Dahlan dan manajemen perjalanan haji. Keempat, Berorientasi Kekinian dan Masa Depan. Lihatlah Islam sebagai realitas kekinian dan kedisinian. Menjadikan realitas konteks situasi dan kondisi utuk merancang masa depan yang lebih baik. Kisah inspiratif dan visioner dalam rapat Pengurus Muhammadiyah tanggal 17 Juni 1920. Kelima, Toleran, moderat, terbuka dan suka bekerjasama. Tidak memaksakan pikiran dan kehendak; kisah Ahmad Dahlan meluruskan arah kiblat. Menjaga keseimbangan purifikasi & modernisasi; tidak berpikiran & bersikap ekstrem. Tutupnya. (Riza A. Novanto/MPI PDM KAB TEGAL)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website